Februari 23, 2010

Kisah seorang Pemuda

Ceritanya ada seorang pemuda yang diajukan ke
pengadilan dengan tuduhan
yang lumayan bikin heboh: menggebuki seorang nenek
di dalam kereta api
jurusan Jakarta - Surabaya sampai nenek tersebut
meninggal dunia.

Hakim yang memimpin persidangan berkata kepada si
pemuda, "Sekarang coba
anda ceritakan apa saja yang sebenarnya terjadi
secara lengkap dan detail.
Bayangkan... kok anda kejam sekali ya, tega-teganya
memukuli nenek-nenek
sampai mati!"

Pemuda itu pun memulai. "Begini Pak Hakim, saya tiga
hari yang lalu naik
kereta jurusan Jakarta - Surabaya dari Stasiun
Gambir. Saya duduk berhadapan dengan seorang nenek tua. Kereta
berangkat dan beberapa saat kemudian sampai di stasiun Jatinegara. Nah
di
stasiun Jatinegara ini kereta berhenti untuk pemeriksaan karcis...
Kondektur pun datang ke
gerbong tempat saya berada, dan tak lama kemudian
menanyakan tiket saya. Saya langsung tunjukkan ke dia."

"Kemudian giliran dia meminta tiket si nenek. Nah
dia mengeluarkan handbag dari kopernya, terus dari dalam handbag itu
dia
mengeluarkan dompet besar, dan dari dompet besar itu dia mengeluarkan
dompet
kecil. Dari dompet kecil itu dia mengeluarkan bungkusan,
terus dia buka bungkusan itu dan ternyata masih ada bungkusan yang
lebih
kecil.
Bungkusan kecil itu dia buka, dan di dalamnya ada kotak korek api.
Rupanya
dia
menyimpan tiketnya di kotak korek api itu."

"Setelah diperiksa pak kondektur, dia menaruh
tiketnya lagi ke kotak korek api itu, lalu kotak korek api dibungkus
lagi
pakai
bungkus kecil itu, lalu bungkus besar, lalu ditaruh dalam dompet kecil,
lalu dalam dompet besar, lalu dompet besar itu dimasukkan kembali ke
dalam handbag, lalu handbag-nya dimasukkan lagi ke kopernya..."

"Kita pun meneruskan perjalanan. Perhentian berikutnya di stasiun
Bekasi.
Di sana juga sama, ada pemeriksaan karcis oleh
kondektur. Saya dengan cepat diperiksa tiketnya, sementara nenek itu
mengeluarkan handbag dari kopernya, terus dari dalam handbag itu dia
mengeluarkan dompet besar, dan dari dompet besar itu dia mengeluarkan
dompet kecil.
Lalu berturut-turut keluar bungkusan besar, lalu bungkusan kecil yang
di
dalamnya masih ada kotak korek api. Tiket dia keluarkan dari kotak
korek api, diperiksa kondektur, lalu masuk lagi kotak korek api,
bungkusan kecil, bungkusan besar, lalu dompet kecil, dompet besar,
handbag,
dan
akhirnya masuk koper lagi..."

"Kereta jalan terus, dan kita sampai di stasiun Karawang. Lagi-lagi ada
pemeriksaan tiket. Tiket saya cepat diperiksa, sementara si nenek itu
mengeluarkan handbah dari koper, lalu dompet besar,
lalu dompet kecil, lalu dari dalam dompet kecil dia mengeluarkan......"

Belum sempat si pemuda selesai, hakim keburu membentaknya. "Hei kamu,
jangan main-main ya!! Kamu ini cerita atau ngomong yang bukan-bukan???
Ini pengadilan tahu!!!"

Langsung saja pemuda itu menyambar, "Naaah lihat 'kan, Bapak Hakim baru
mendengar cerita yang cuma segini saja sudah marah.
Sekarang bayangkan saya yang mesti MENYAKSIKAN HAL SEPERTI INI
SEPANJANG PERJALANAN DARI
JAKARTA KE SURABAYA !!!"

0 komentar:

 
Narendra Site Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template